hardiwinoto.com-Keputusan auditor mengenahi pengumpulan bukti pendukung dapat dipisahkan menjadi empat golongan berikut:
- Prosedur audit mana yang akan digunakan.
- Jumlah sampel yang akan dipilih untuk suatu prosedur tertentu.
- Item atau transaksi mana yang akan dipilih dari seluruh data / populasi.
- Kapan prosedur-prosedur itu akan dilaksanakan.
Prosedur audit adalah petunjuk terinci mengenahi jenis bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada suatu saat. Contoh, bukti penghitungan fisik persediaan, perbandingan antara cek-cek yang telah diuangkan dengan pengeluaran kas, ayat-ayat jurnal dan perincian dokumen pengiriman. Beberapa istilah prosedur audit yang umum digunakan akan didefinisikan dan ilustrasikan dengan menggunakan contoh-contoh sebagaiberikut:
- Ukuran sampel
Setelah prosedur audit dipilih, auditor menentukan ukuran sampel yang hendak diuji
- Item-item yang dipilih.
Sesudah ukuran sampel ditentukan untuk prosedur audit tertentu, perlu diputuskan item-item tertentu yang harus diperiksa.
- Pengaturan waktu (timing).
Audit laporan keuangan biasanya meliputi jangka waktu misalnya 1 tahun. Dan audit tersebut biasanya akan diselesaikan sampai lewat beberapa minggu atau beberapa bulan setelah akhir periode.
Â
Jenis-jenis Bukti Audit
- Pemeriksaan fisik, yaitu pemeriksaan/penghitungan oleh auditor atas aktiva berwujud.
- Konfirmasi, yaitu penerimaan jawaban tertulis dari pihak ketiga yang independen.
- Dokumentasi, yaitu pemeriksaan auditor atas dokumen dokumen dan catatan klien untuk melengkapi/membuktikan informasi yang dicantumkan/harus dicantumkan dalam laporan keuangan.
Dokumen dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Dokumen internal, yaitu dokumen yang dibuat dan digunakan di dalam perusahaan klien dan disimpan serta tidak diberikan pada pihak luar, seperti misalnya pelanggan / penjual.
Contoh; copy faktur penjualan, absensi karyawan dan laporan penerimaan persediaan.
- Dokuman eksternal, yaitu dokumen yang dipegang seseorang diluar perusahaan klien yang merupakan pihak yang tersangkut transaksi, tetapi ada pada klien/dapat segera diperoleh.
Contoh; faktur penjualan, weswl bayar yang dibatalkan dan polis asuransi.
- Observasi, yaitu usaha memperoleh informasi tertulis/lisan dari klien sebagai jawaban atas pertanyaan auditor.
Bukti Audit
Adalah segala infirmasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya.
Tujuan Audit
Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan aserasi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.
Aserasi Manajemen dalam Laporan Keuangan
Aserasi manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar berikut ini:
- Keberadaan dan Keterjadian (Existence or Occurrence)
Berhubungan dengan apakah aktiva/utang entitas ada pada tanggal tertentu & apakah  transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.
- Kelengkapan (Completeness)
Berhubungan dengan apakah semua transaksi & akun yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan.
- Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)
Berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
- Penilaian atau Alokasi (Valuation)
Berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.
- Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)
Berhubunga dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan,dan diungkapkan semestinya.
Â
Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga
“Bukti komponen yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Kata Penting dalam standar Pekerjaan lapangan ketiga
- Bukti Audit
- Cukup / tidaknya bukti audit
- Kompetensi Bukti Audit
- Bukti Audit sebagai Dasar yang Layak untuk Menyatakan Pendapat Auditor
Tipe Bukti Audit dikelompokkan menjadi 2 golongan:
- Tipe Data Akuntansi
- Pengendalian Intern
- Catatan Akuntansi
- Tipe Informasi Penguat
- Bukti Fisik
- Bukti Dokumenter
- Perhitungan
- Bukti Lisan
- Perbandingan dan Ratio
- Bukti dari Spesialis
Â
Prosedur Audit
Adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperolah pada saat tertentu dala audit.
Prosedur Audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
- Inspeksi
Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen/kondisi fisik sesuatu.
- Pengamatan (Observation)
Pengamatan/observasi merupakan prosedur audit yang dgunakan oleh auditor untuk melihat/menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.
- Permintaan Keterangan (enquiry)
Dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan dan bukti dokumenter.
- Konfirmasi
Memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
- Penelusuran (Tracing)
Contoh prosedur penelusuran yang dilakukan oleh auditor adalah pemeriksaan terhadap transaksi penjualan yang dimulai oleh auditor dgn memeriksa informasi dalam surat order dari customer, diusut kemudian dgn informasi yang berkaitan dlm surat order penjualan, laporan pengiriman barang, faktur penjualan,jurnal penjualan dan akun piutang usaha.
- Pemeriksaan dokumen pendukung (vouching)
Tujuannya untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakuan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi.
- Penghitungan (Counting)
Meliputi:
- Penghitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas/sediaan di tangan.
- Pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak.
- Scanning
Merupakan review secara cepat terhadap dokumen,catatan dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam.
- Pelaksanaan Ulang (Reperforming)
Merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan oleh klien.
- Teknik Audit berbantuan komputer (Computer-assisted audit techniques)
Bilamana catatan akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan computer-assisted audit techniques.
Situasi Audit yang Mengandung Resiko Besar
- Pengendalian Intern yang lemah
- Kondisi keuangan yang tidak sehat
- Manajemen yang tidakdapat dipercaya
- Penggantian Auditor
- Perubahan tarif atau peraturan pajak atas laba
- Usaha yang bersifat spekulatif
- Transaksi perusahaan yang kompleks
Proses Pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan,yaitu:
- Penentuan prosedur audit yang akan digunakan.
- Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu.
- Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi.
- Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.
I must say it was hard to find your page in google.
You write interesting content but you should rank your
blog higher in search engines. If you don’t know 2017 seo techniues
search on youtube: how to rank a website Marcel’s way
ok thank, I want to know how I can operate about seo techniues