Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang-barang modal yang terdiri dari mesin-mesin, pabrik, kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Rosyidi (2006) menyatakan bahwa ada dua variabel yang mempengaruhi volume investasi yaitu suku bunga dan marginal efficiency of capital (MEC). MEC adalah besarnya keuntungan yang akan diperoleh dengan ditanamnya modal, sedangkan suku bunga adalah tingkat harga dari uang, yaitu berapa persen bunga dari sejumlah uang yang ditanamkan tersebut dikembalikan atau dibayarkan. MEC dan suku bunga merupakan dua kekuatan yang senantiasa saling mempengaruhi dalam menentukan volume investasi.
Boediono (1990) menyatakan bahwa dalam teori makro Keynes, keputusan investasi akan di laksanakan atau tidak, tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang diharapkan (yang dinyatakan dalam persentase satuan waktu) dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga. Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar uang sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di harapkan sebesar 50% maka investasi tersebut masih menguntungkan karena keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan dapat di katakan 50% – 24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha tersebut “rasional” investasi tersebut akan dilaksanakan. Secara ringkas dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yang diharapkan ini disebut dengan istilah Marginal Efficiency of Capital.
Tiga patokan untuk menentukan bahwa investasi dilakukan atau tidak yaitu:
1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada tingkat bunga maka investasi di laksanakan.
2. Jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak dilaksanakan.
3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bisa di laksanakan dan bisa juga tidak.
Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa besar tingkat pengeluaran investasi yang di harapkan oleh para investor tersebut ditentukan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang berlaku dan marginal efficiency of capital. Perilaku makro para investor biasanya dapat diringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capital atau fungsi investasi.
Tiga hal yang perlu diperhatikan mengenai fungsi investasi yaitu:
1. Fungsi tersebut mempunyai slope yang negatif, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan.
2. Dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat labil (mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat singkat). Kelabilan fungsi investasi ini akan segera dapat di pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai MEC dari proyek-proyek yang ada, dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor.
3. Yang perlu ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah tersedianya dana investasi.