hardiwinoto.com-Manusia adalah puncak ciptaan, merupakan makluk yang tertinggi. Dia adalah wakil Tuhan di bumi.
Sesuatu yang membuat manusia menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia saja yaitu Fitrah.
Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (hanif). Hati nurani adalah pemancar keinginan kepada kebaikan, kesucian, dan kebenaran. Tujuan hidup manusia adalah kebenaran yang mutlak atau kebenaran yang teakhir, yaitu Tuhan yang Maha Esa.
Fitrah merupakan bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan prinsipil membedakannya dari makluk makluk yang lain. Dengan memenuhi hati nurani, seseorang berada dalam fitrahnya dan menjadi manusia sejati.
Kehidupan manusia dinyatakan dalam kerja atau amal perbuatannya. Nilai-nilai tidak dapat dikatakan hidup dan berarti sebelum menyatakan diri dalam kegiatan-kegiatan amaliyah yang kongkrit. Nilai hidup manusia tergantung kepada nilai kerjanya. Di dalam dan melalui amal perbuatan yang berperikemanusiaan (fitri sesuai dengan tuntunan hati nurani) manusia meperoleh kebahagiaan, dan sebaliknya di dalam dan melalui amal perbuatan yang tidak berperikemanusiaan (jahat) ia menderita kepedihan.
Himpunan Mahasiswa Islam. 1991. Nilai Identitas Kader, Penjelasan Azas, Tafsir Tujuan, Tafsir Independensi. HMI Cabang Semarang.
