http://hardiwinoto.com Sumber daya ikan termasuk sumber daya yang dapat diperbaharui, meskipun demikian bukan berarti sumber daya ikan dapat dimanfaatkan tanpa batas. Pemanfaatan sumber daya ikan yang tanpa batas atau tidak rasional serta melebihi batas maksimum daya dukung ekosistemnya dapat mengakibat kerusakan dan berkurangnya sumber daya ikan itu sendiri.
Perikanan berkelanjutan merupakan upaya memadukan tujuan sosial, ekonomi dan ekologi yang muncul dari kesadaran lingkungan karena kecemasan akan makin merosotnya kemampuan lingkungan perairan untuk menyangga ketersediaan sumber daya ikan. Ide awal perikanan berkelanjutan adalah menangkap dan memanen sumber daya ikan pada tingkat yang berkelanjutan, sehingga populasi dan produksi ikan tidak menurun atau tersedia dari waktu ke waktu. Dengan demikian maka pengelolaan sumberdaya perikanan yang efektif tidak dapat dipisahkan dari tiga dimensi unsur yang sama penting dan terhubung, yaitu aspek lingkungan, aspek sosial-ekonomi dan sistem pengelolaan yang dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka pendekatan yang dilakukan dalam penyelesaian Studi Pengembangan Sumberdaya Perikanan di Kawasan Peta Ikan di Kabupaten Pemalang dimulai dari kebijakan pengelolaan perikanan yang telah ada sebelumnya. Kebijakan yang telah ada dan diimplementasikan di lapangan harus dilihat bagaimana kondisi eksistingnya. Dari kondisi eksisting akan terlihat potensi yang terdapat di lapangan, isu yang sedang berkembang dan permasalahan yang terjadi. Antara kondisi riil di lapangan dan kondisi yang diharapkan akan terlihat kesenjangan. Kesenjangan inilah yang perlu diketahui untuk membuat perumusan strategi kebijakan dan menyusun rekomendasi pengembangan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan di Kabupaten Pemalang.
Identifikasi Riset
Berdasarkan pendekatan umum tersebut, maka perlu diidentifikasikan terlebih dahulu pekerjaan yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan Studi Pengembangan Sumberdaya Perikanan di Kawasan Peta Ikan di Kabupaten Pemalang, yang meliputi :
a. Proses Pendataan
Proses pendataan merupakan kegiatan identifikasi dan pengumpulan data tentang potensi dan permasalahan pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan, menyangkut :
1) Kinerja, isu dan permasalahan aspek ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.
2) Kinerja, isu dan permasalahan aspek sosial dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.
3) Kinerja, isu dan permasalahan aspek lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.
b. Proses Analisis
Proses analisis merupakan kegiatan mengolah data-data menjadi suatu informasi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan permasalahan yang dirunut secara terperinci dengan mencakup pandangan tertentu terhadap situasi masalah sesuai dengan perspektif yang relevan. Dalam proses ini digunakan analisis data berupa diagram tulang ikan (fishbone analysis).
c. Perumusan kebijakan dan strategi
Proses ini dilakukan untuk merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan sumberdaya perikanan yang tepat dan efektif dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan ekosistemnya di Kawasan Peta Ikan.
Proses Penyelesaian Riset
Dalam rangka penyelesaian pekerjaan Studi Pengembangan Sumberdaya Perikanan di Kawasan Peta Ikan di Kabupaten Pemalang, alur proses penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Tahap 1. Identifikasi Kondisi/Situasi dan Permasalahan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Pemalang
Pada tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi dan pengumpulan data pada masing-masing aspek (ekonomi, sosial dan lingkungan) yang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan di Kawasan Peta Ikan.
Tahap 2. Analisis Penelusuran Masalah
Analisis penelusuran masalah dilakukan dengan menggunakan diagram tulang ikan (fishbone analysis) dalam bentuk diagram yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisis sebab-sebab timbulnya masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya. Penggunaan diagram tulang ikan dilakukan untuk menganalisis beberapa kondisi sebagai berikut :
1) Untuk mengenal penyebab yang penting
2) Untuk memahami semua akibat dan penyebab
3) Untuk membandingkan prosedur kerja
4) Untuk menemukan pemecahan yang tepat
5) Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan
6) Untuk mengembangkan proses
Tahap 3. Analisis Perbandingan Model
Analisis perbandingan model dilakukan untuk membandingkan antara model yang diinginkan atau yang sudah ditentukan dengan kondisi riil atau kondisi eksisting di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesenjangan (gap) untuk merumuskan pengembangan yang dianggap menguntungkan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan di Kabupaten Pemalang.
Tahap 4. Perumusan Strategi Pengembangan
Perumusan strategi pengembangan dilakukan untuk mewujudkan pengembangan sumberdaya perikanan yang tepat dan efektif dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan ekosistemnya di Kawasan Peta Ikan.