065
Pasar Jabatan
Wahai para koruptor, berbagai modus korupsi yang telah kalian lakukan masih dalam kecerobohan. Bersama komplotan kalian masih kurang variabel pengaman. Kalian lupa bahwa sebagian anggota komplotan kalian tidak mampu menjaga rahasia. Jangan terlalu percaya bahwa rahasia selalu aman. Ketika kalian melakukan jual beli jabatan atau mafia struktural, tentu terjadi transaksi berapa harga kursi. Bukan rahasia lagi, hampir di semua struktur pemerintahan sering terjadi jual beli jabatan. Di desa pun jabatan kebayan bisa dijual seharga 200 juta oleh pak lurah. Anehnya, di desa harga ditawarkan secara terbuka. Bagaimana jika di kecamatan, kabupaten, propinsi atau kementrian. Tentu lebih mahal. Pertanyaan, kenapa ada yang konangan dan tidak?
Wahai para koruptor, dalam proses transaksi di pasar jabatan terdapat bersaing harga. Sedangkan para pelaku pasar jabatan tidak saling rela di antara mereka. Hati-hati kepada siapa saja yang masuk ke dalam pasar jabatan. Berapa pun harga atau tarif jabatan kalian tentukan, berarti pasar telah terbuka diantara peserta bursa saham jabatan. Tarif harga sesuai dengan potensi proyek yang akan di dapat saat mejabat. Artinya dari awal jabatan memang digunakan untuk korupsi, karena perolehan jabatan melalui korupsi. Kalian jangan lupa mereka bisa saling membuka berapa harga jabatan yang dibayar. Jika demikian, di antara mereka membawa kartu masing masing, kapan kartu dibuka dan ditutup.
Wahai para koruptor, pasar jabatan terjadi tidak hanya pada saat proses jual beli jabatan, tetapi di saat kalian jual beli proyek. Yaitu pasar jabatan kepanitiaan ad hoc. Kalian jangan juga lupa, bahwa proyek diperoleh dengan berebut DAU, yang bisa juga melibatkan calo dari legislatif atau eksekutif. Di sana pun terdapat pasar persaingan antar calo proyek. Ayat yang terulang “korupsi tak mungkin sendirian”. Kalian berada dalam pusaran pasar proyek, jabatan, perijinan, dan lain sebagainya.
Wahai para koruptor, hati-hati, para pelaku pasar korupsi tidak saling setia. Itu pasti, karena mereka bisa jadi tidak dalam satu komplotan. Namanya juga pasar, tentu dari berbagai golongan dan ras partai, atau berbeda suku dan geng korupsi. Ketika beranhkat ke pasar kalian bersama dalam kendaraan bus besar, satu suku atau geng. Bahkan membeli produk dari pasar yang sama. Namun ketika produk sudah terbeli, kalian bisa berebut bahwa produk ingin kalian miliki sendiri. Dan kalian saling mematikan. Itulah sebabnya kenapa kalian tidak aman korupsi di tengah pasar jabatan.
Wahai para koruptor, kalian bukan orang biasa. Kalian kelompok elit masyarakat yang terdidik tinggi. Mungkin sudah terlatih transaksi sejak latihan organisasi pelajar, kepemudaan dan mahasiswa. Sudah terlatih rapat penjagaan rahasia, dan segala training penanganan konflik dan perbedaan pendapat. Tentu tidak ingin ceroboh dalam korupsi.maka dari itu rapikan organisasi korupsi kalian. Amati rutin paar korupsi, berapapun harga transaksi tidak dapat terungkap.
Hardiwinoto, 02 04 21