Sekularisme-Sekularisasi
(Ahmad Wahib, 1981)
Sekularisme itu anti agama tapi sekularisasi itu netral agama. Sekularisme itu sendiri walaupun untuk mencapainya memerlukan sekularisasi (sebagai proses approach), dia bersikap tidak senang terhadap sekulerisasi, krena keterbukaan dan kebebasan yang diberikan oleh sekularisasi itu bagi pencaharian hakekat lebih lanjut beyond this world and this time. Sekularisasi tidak menghalangi kita untuk mencari kemungkinan adanya atau menganut adanya the other significance of realities, other/different that those which can be measured by the method of natural science. Sekularisasi itu adalah opened process sedangkan sekularisme adalah closed system.
Sekularisasi yang dilambari oleh pemahaman bahwa tidak ada nilai yang tetap dan yang tetap hanya Tuhan (iman dan taqwa) akan melahirkan “Got without religion”.  Pada hemat saya, sekularisasi yang bertolak pada pemikiran bahwa “religion is private business” tidak mengharuskan lahirnya suatu anutan: “Got without religion”, karena “religion is private business” akan membekali setiap pribadi dengan nilai-nilai tertentu yang abadi dan universal yang harus ditegakkan dalam kehidupan bersamanya disamping beberapa landasan spiritual dan tugas ritual yang harus ada dalam kehidupan pribadiinya.
Dengan sekularisasi berarti bahwa kita betul betul memahami tanggungjawab kita sebagai khalifatullahfil ard. Hanya dengan demikian akan terlihat bahwa telah terjadi partnership antara Tuhan dan manusia dalam menulis sejarah (partnership of Got and man in history).
Sejauh pengamatan saya, dalam dunia Kristen sendiri sekularisasi masih serba problematic walaupun ada kecenderungan kuat untuk menerimanya. Apakah golongan Kristen Indonesia menerima sekularisasi begitu cepat tanpa sedikit pun kritik terdorong karena alas an-alasan idiil murni ataukah dicampuri karena alasan-alasan politis berhubung dengan kekhawariran mereka terhadap golongan Islam yang dianggap agresif? (Ahmad Wahib, 13 Maret 1970)
Wahib, Ahmad. 1981. Pergolakan Pemikiran Islam, Catatan Harian Ahmad Wahib. LP3ES. Jakarta.