Kutbah Idul Fitri 1 Syawal 1439 (Implementasi Taqwa Dalam Realitas Kehidupan)

hari yang fitri

https://hardiwinoto.com

Allahu Akbar…Allahu Akbar …WaliLlaahil hamd

Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT yang berbahagia.

Allah SWT telah memberi karunia kepada kita untuk berbahagia di hari Idul Fitri. Kebahagiaan itu adalah konsekwensi dari kesuksesan kita dalam beribadah di bulan puasa. Lantunan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil yang menggema di seluruh pelosok bumi. Gema pengakuan kebesaran Allah SWT membuktikan ketundukan kita pada Allah SWT sang pencipta. Ibarat musim semi, umat Islam mendapat kesempatan menggairahkan kembali semangat kita untuk selalu beribadah pada Allah SWT.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd,

Jamaah sholat Id yang dimulyakan Allah SWT

Risalah Islam yang di bawa oleh Rosulullah hadir untuk menyelamatkan kemanusiaan. Bahkan lebih dari itu, Islam Rahmatan lil Alamin.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Rahmad Allah tentu harus diperjuangkan. Sebagaimana makna berpuasa adalah menuju ketaqwaan. Sedangkan ketaqwaan adalah terkait dengan keadilan yang kita perjuangkan. Tanpa keadilan, seorang muslim tidaklah akan pernah menggapai derajat ketaqwaan. Firman Allah pada surat Al-Maidah 8, Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Mari kita simak tentang kisah pemimpin adil. Ialah Umar ibn al-Khattab berkata: “Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah”. Seekor kambing beliau khawatirkan, bagaimana dengan manusia di bawah kekuasaannya. Peristiwa itu terjadi pada abad ke-7 Masehi.

Bagaimana kondisi kini? Kita juga mampu mempengaruhi kebijakan publik sehingga tercipta keadilan. Sebentar lagi terjadi pilgub dan pilpres, marilah tentukan pilihan kepada calon yang mampu menciptakan keadilan di bumi Indonesia tercinta ini.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd, Jamaah sholat Id yang dimulyakan Allah.
Perhatikan sejarah, ketika Khalifah Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu menggugat seorang Yahudi, dalam perkara baju perang. Karena Ali bin Abu Thalib tidak bisa mendatangkan saksi yang mendukung gugatannya atas Yahudi, maka hakim memenangkan orang Yahudi dalam perkara tersebut. Sang Yahudi terpesona dengan keadilan Islam. Akhirnya setelah dinyatakan menang, ia menyatakan masuk Islam. Ia mengakui dengan jujur, dan sukarela bahwa baju besi itu sebenarnya memang milik khalifah Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu. Keadilan yang ditunjukkan para pemimpin Islam, menghadirkan satu masyarakat yang sangat makmur. Hal itu telah terbukt pada zaman Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Masyarakat hanya terdapat orang-orang yang membayar zakat dan tidak seorang pun mau menerima zakat.

Dengan mengangkat kisah keadilan, khatib ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk menghadirkan kegemilangan Islam pada hari yang fitri ini. Marilah kita Umat Islam Indonesia melangkah ke depan dengan merawat dan menumbuhkan kemenangan integral yaitu, pribadi keluarga, masyarakat, dan bangsa yang berkeadilan.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd,

Jamaah Sholat Id yang dimulyakan Allah SWT

Marilah implementasikan puasa yang menuju ketaqwaan ke dalam realitas kehidupan:
Puasa secara POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL, kita mampu mengendalikan kejahatan dalam hal politik, ekonomi dan sosial.
Puasa dalam pengelolaan ANGGARAN NEGARA, DAERAH, DAN LEMBAGA LEMBAGA PUBLIK, artinya tidak tergoda mengambil sedikitpun meskipun memiliki kesempatan.
Puasa dalam pengelolaan AMAL USAHA MASYARAKAT, menjadikan amal usaha menjadi ngremboko yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
Semoga menjadi jelas bagi kita, Islam bukan hanya untuk menyelamatkan individu, tetapi juga penyelamatan kemanusiaan dan alam semesta.

Untuk kelengkapan detil kutbah, iftitah dan doa dapat diklik kutbah-idul-fitri-2018 (di lapangan PDAM Semarang)

Hardiwinoto Muchtar

Hardiwinoto adalah seorang peneliti ekonomi, dosen, kolomnis, dan pegiat sosial. Kegiatan yang dilakukan terkait dengan koleksi buku-buku ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, sastra dan sejarah.

Artikel Menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *